MENSTRUASI (HAID)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Haid atau
yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam
(endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara
periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak
hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Siklus
haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja
antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada
kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum
datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang
lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas
perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
Selain
itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea,
hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering
dialami oleh para perempuan.
Karena
kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar
perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa
reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering
dialami oleh setiap perempuan ini.
B.
Tujuan
a)
Tujuan
umum
Mahasiswa
mengerti dan memahami tentang haid (menstruasi).
b)
Tujuan
khusus
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini
yaitu:
-
Agar
mahasiswa mengerti dan memahami pengertian Haid (menstruasi).
-
Mahasiswa
mengerti dan memahami tentang sindrom pra-haid, siklus haid, gangguan-gangguan
selama haid, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan haid.
-
Mahasiswa
mengerti dan memahami cara mengatur siklus haidnya tanpa mengalami gangguan
selama beraktifitas.
-
Mahasiswa
mengerti dan memahami cara mengurangi sindrom pra-haid yang sering mengganggu
aktifitas.
C.
Manfaat
a) Manfaat Teoritis
Dari segi ilmiah, makalah ini
diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya permasalahan yang
berhubungan menstruasi .
b)
Manfaat Praktis
1.Bagi Institusi Pendidikan
Makalah ini diharapkan berguna untuk mahasiswa sebagai
masukan, menambah wawasan dan acuan makalah selanjutnya.
2. Bagi Penulis
makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi penulis dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Haid
adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103).
Menstruasi
adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan
jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai
memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa didalam aliran
darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David
Estridge, 2004: 51).
Menstruasi
adalah puncak dari serangkaian perubah
Menstruasi
adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan
jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai
memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa didalam aliran
darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David
Estridge, 2004: 51).
Menstruasi
adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian
interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye Winiastri,dkk, 2002:
19).
B.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :
1)
Faktor hormon
Hormon-hormon
yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
-
FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang
dikeluarkan oleh Hipofise
-
Estrogen
yang dihasilkan oleh ovarium
-
LH
(Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
-
Progesteron
dihasilkan oleh ovarium
2) Faktor Enzim
Enzim
hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam
sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi
endometrium dan perdarahan.
3) Faktor vascular
Mulai fase
proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional
endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria,
vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis dalm
vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan
akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari
arteri maupun dari vena.
4) Faktor Prostaglandin
Endometrium
mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium,
prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium sebagai suatu
faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
Secara
khusus, perempuan mengalami haid pada usia dua belas dan tiga belas tahun,
tetapi selalu terdapat perempuan yang mengalaminya pada usia lebih awal,
kira-kira sepuluh tahun, dan beberapa diantaranya bahkan lebih dini. Dilain
pihak , beberapa perempuan mungkin belum mengalami haid pada usia lima belas
atau enam belas tahun. Ini semua bergantung pada produksi dan pelepasan hormon.
Cepat atau
lambatnya haid (kematangan seksual) ini kecuali ditentukan oleh konstitusi fisik
individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim,
cara hidup, dan milieu yang melingkungi anak. Badan yang lemah atau penyakit
yang mendera seorang anak gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya
menstruasi.
Selanjutnya
, rangsangan-rangsangan kuat dari luar, umpamanya saja berupa film-film sex
(blue film) buku bacaan dan majalah-majalah bergambar sex godaan dan rangsangan
dari kaum pria, pengamatan secara langsung terhadap perbuatan sex/coitus, semua
itu tidak hanya meningkatkan memuncaknya atau semakin panasnya reaksi-reaksi
sexual saja, akan tetapi juga mengakibatkan kematangan sexual yang lebih cepat
pada diri anak. Maka pengaruh kultur dan peradaban itu tampaknya ambivalen
sifatnya, artinya kultur dan peradapan dapat memperlambat atau mempercepat
tempo kematangan sexual anak. Jadi, juga memperlambat atau mempercepat awal
dari haid anak gadis.
C.
Sindrom Pra-Haid
Beberapa
saat sebelum mulai haid, atau bisa pada hari-hari haid, sejumlah gadis dan
perempuan biasanya mengalami rasa tidak enak. Mereka biasanya merasakan satu
atau beberapa gejala yang disebut sebagai kumpulan gejala sebelum haid atau
istilah populernya Pre-menstrual syndrome (PMS).
Sindrom
pra-haid adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari
pertama hingga hari keempat belas sebelum masa haid dimulai dan diikuti dengan
tahap bebas gejala jika masa ini telah lewat (Anthony Tan,2002:23).
Beberapa
dokter percaya bahwa sindrom pra-haid dialami oleh separuh dari total perempuan
yang berada pada masa reproduktif. Sekitar lima persen dari perempuan yang
mengalami PMS disarankan untuk mengurangi kegiatan sehari-hari mereka karena
mereka sangat terganggu. Meskipun penyebabnya belum diketahui, sejumlah teori
sedang diteliti. PMS mungkin berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap
bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam
bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor
itu, atau bukan salah satunya.
Gejala-gejala
atau perubahan-perubahan fisik dan mental yang sering dikeluhkan oleh para
penderita sindrom pra-haid diantaranya yaitu:
a) Gejala fisik:
-
Kenaikan
berat badan
-
Perasaan
bengkak dan Pembengkakan (perut, jari, tungkai, pergelangan kaki, dll)
-
Ketidaknyamanan
buah dada (pembesaran, nyeri tekan, terasa berat, terasa kaku)
-
Sakit
kepala dan serangan migren
-
Pegal
dan nyeri pada otot
-
Dismenore
kongestif, yaitu sakit perut atau sakit pinggang bagian bawah
-
Berkurangnya
air kencing
-
Perubahan
kulit, termasuk bisul, jerawat, bercak putih, dan pembengkakan-pembengkakan
lain
-
Perubahan
nafsu makan (kehilangan nafsu makan atau keinginan makan makanan yang berlemak)
-
Perubahan
tidur ( kurang tidur atau tidur berlebihan)
-
Tidak
ada gairah untuk aktif serta badan terasa lelah
-
Mata
terasa sakit, hidung tersumbat, dan timbul reaksi alergi
-
Mual,
pingsan, asma, dan epilepsy
-
Kejang,
terjadi karena dinding-dinding otot uterus dengan perlahan akan mengkerut untuk
membantu mengeluarkan lapisan.
b) Gejala mental (psikis)
-
Ketegangan
dan cepat marah (emosional)
-
Depresi,
termasuk kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga
-
Stres
-
Kelesuan
-
Berkurangnya
daya konsentrasi dan daya ingat berkurang
-
Kecenderungan
kearah keagresifan dan/atau kekerasan fisik
-
Control
emosi yang rendah dan reaksi emosi yang tidak logis
-
Penurunan
efisiensi, terutama dalam memecahkan masalah mental
-
Kurang
atau tidak ada dorongan seks
-
Dorongan
yang kuat untuk banyak makan, tidak ada hubungan dengan nafsu makan
-
Bertambahnya
kecenderungan minum obat, tablet, dsb.
Sindrom ini dirasakan juga sangat mengganggu dalam
keadaan-keadaan khusus, misalnya ketika ingin melakukan perjalanan jauh,
beraktifitas, ujian, pertandingan olahraga, ibadah puasa, serta ibadah haji.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat dasar fisiologis pada
sindroma pra-haid. Meskipun satu sebab tunggal dari sindroma pra-haid belum
ditemukan, para ilmuwan menyarankan bahwa sindroma pra-haid disebabkan oleh
tali-temali yang rumit antara ketidakseimbangan hormon, stress, dan kekurangan
gizi.
Sindrom pra-haid ini sangat menyiksa, karena hampir semua
perempuan mengalaminya. Namun banyak juga perempuan yang mengalami kesulitan
untuk mengenali sindrom pra-haid ini pada dirinya sendiri, terutama bagi mereka
yang baru mengenal konsep sindrom pra-haid.
Berbagai faktor gaya hidup tampaknya menjadikan
gajala-gajala lebih buruk termasuk stress, jumlah kegiatan fisik luar yang
tidak memadai, dan diet yang mengandung gula, karbohidrat yang diolah, garam,
lemak, alkohol dan kafein yang tinggi.
Empat kelompok gejala utama sindrom pra-haid telah
diidentifikasi. Setiap perempuan dapat mengalami gejala-gejala dalam satu atau
beberapa kelompok.
1)
Ketegangan Pra-haid berciri khas ketegangan syaraf, perubahan suasana hati,
rasa terganggu dan kecemasan.
2)
Hiperhidrasi, atau sindroma hiperhidrasi, ditandai oleh penambahan berat badan,
pembengkakan ditangan dan kaki, kelunakan buah dada, dan kembungnya perut.
3) Hasrat
makan yang berarti bertambahnya selera dengan hasrat makan makanan-makanan
manis atau asin, gejala-gejala pun mencakup sakit kepala, kelelahan, pusing,
dan jantung yang berdebar.
4) Depresi
pun umum dan mencakup mudah lupa, menangis, kebingungan dan sukar tidur.
Para perempuan yang diganggu oleh sindrom pra-haid dapat
memperbaiki gejala-gejala mereka dengan melakukan perubahan-perubahan diet
sebagai berikut:
-
Mengurangi
jumlah gula yang dimakan
-
Menambah
serat
-
Makan
makanan yang berprotein tinggi karena dapat menyebabkan lebih banyak air yang
keluar tubuh , sehingga mengurangi rasa penuh diperut bagian bawah
-
Meminum
ramuan tradisional
-
Mencakup
satu hingga dua sendok makan minyak safflower dalam diet
-
Mengurangi
jumlah lemak yang dimakan
-
Mengurangi
jumlah garam yang dimakan jika retensi cairan merupakan masalah, karena garam
menyebabkan tubuh berusaha menyimpan air dalam tubuh, sehingga menyebabkan rasa
penuh diperut bagian bawah
-
Menghindari
kafein dan beberapa minuman ringan seperti cola, teristimewa jika kecemasan dan
kelunakan buah dada merupakan masalah
D.
Siklus Haid
Siklus
haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode
berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya
haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro,
SpOG ,2005:103).
Hari
mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid
tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum
tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari.
Dalam satu
siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi
hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim makin menebal sebagai persiapan
jika terjadi kehamilan.
Siklus
haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15 persen
perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus haid ini
dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia 12
tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada
perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.
Siklus
haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini
ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada masa
remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau
mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum stabil.
Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja
bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan.
Jumlah
darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. pada wanita yang lebih tua biasanya
yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah
darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap
patologik.
Setiap
bulannya, haid berlangsung sekitar 3-7 hari. Setelah hari kelima dari siklus
haid, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi
pembuahan, endometrium meluruh dan terjadilah siklus berikutnya.
Siklus haid selama ± 1 bulan dapat kita bedakan dalam 4 masa
(stadium):
1) Stadium
Menstruasi atau desquamasi
Pada masa ini endometrium
dicampakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis
yang tinggal yang disebut dengan stratum basale. Stadium ini berlangsung selama
4 hari.
Jadi, dengan haid itu keluar darah,
potongan-potongan endometrium dan lendir dari servix.Darah itu tidak membeku
karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan
potongan-potongan mucosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut
tidak mencukupi hingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah haid. Banyaknya
perdarahan selama haid normal adalah ± 50 cc.
2) Stadium
Post menstruum atau stadium regenerasi
Luka yang terjadi karena endometrium
dilepaskan, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
terjadi dari sel epitel kelenjer-kelenjer endometrium.
Pada saat ini tebalnya endometrium ±
0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4
hari.
3) Stadium
Intermenstruum atau stadium proliferasi
Pada masa ini endometrium tumbuh
menjadi tebal ± 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan
lain hingga berkelok.Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke-5 sampai hari
ke-14 dari hari pertama haid.
4) Stadium
Praemenstruum atau stadium sekresi
Pada
stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah
tertimbun glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur.
Memang maksud dari perubahan ini tidak lain dari pada mempersiapkan endometrium
untuk menerima telur.
Pada endometrium sudah dapat
dibedakan lapisan atas yang padat (stratum compactum) yang hanya ditembus oleh
saluran-saluran keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum
spongiosum), yang banyak lubang-lubangnya karena disini terdapat rongga dari
kelenjar-kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale.
Stadium sekresi ini berlangsung dari
hari ke-14 sampai 28. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan
dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.
E.
Siklus Haid Perempuan Aktif
Kini
perempuan aktif yang sibuk bekerja, diluar maupun didalam rumah, dimungkinkan
dapat mengatur sendiri siklus haid mereka. Mengatur siklus haid dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu dengan cara menunda haid atau menjarangkannya. Haid
dimungkinkan tidak terjadi setiap bulan, tetapi dalam kurun waktu tertentu,
misalnya empat kali dalam setahun.
Namun, hal
ini hanya dapat terjadi jika perempuan mengkonsumsi kontrasepsi oral yang
mengandung hormon estrogen dan hormone progesterone. Dengan demikian, maka bagi
perempuan yang akan melaksanakan ibadah haji atau ibadah puasa sekarang tidak
akan terganggu lagi. Juga bagi kita yang akan melakukan perjalanan jauh pun
tidak akan mengalami gangguan haid lagi. Karena siklus haid ini rutin terjadi
pada setiap perempuan maka sebaiknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Menjaga
kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi biasa, pada
saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat dibersihkan.
b)
Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil.
c) Bila
perut, terutama daerah sekitar rahim, terasa nyeri, dan masih dapat diatasi
(ringan), tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit, kecuali
sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti misalnya hingga menyebabkan
pingsan.
d) Makan
makanan bergizi terutama yang banyak mengandung zat besi dan vitamin, seperti
hati ayam/sapi, daging, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
e)
Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang
berlebihan misalnya olahraga berat.
F.
Gangguan Haid
Bagi
perempuan tertentu, tidak teraturnya haid merupakan keadaan wajar, namun bagi
perempuan lainnya keadaan ini dapat merupakan tanda bagi penyakit menahun,
kekurangan darah (anemia), gangguan gizi (malnutrisi), atau mungkin adanya
infeksi atau tumor dalam rahim (uterus).
Apabila
haid tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan tanda
kehamilan. Akan tetapi masa haid yang tidak teratur atau tidak mendapat haid
sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja
mendapatkan haid dan bagi perempuan yang berusia diatas 40 tahun. Kecemasan dan
gangguan emosional dapat menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan haid.
Apabila
perdarahan mulai terjadi selama kehamilan, hal ini hampir selalu menjadi tanda
permulaan suatu keguguran atau abortus (kematian bayi didalam kandungan)
Apabila
masa haid berlangsung lebih dari enam hari, dan darah yang dikeluarkan banyak dan
tidak seperti biasanya, atau haid lebih dari satu kali dalam sebulan, maka anda
harus meminta nasehat dokter.
Gangguan
haid dan siklusnya, khususnya dalam masa reproduksi, dapat digolongkan kedalam:
a) Hipermenorea
(Menoragia)
Hipermenorea
adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari
normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam
uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas
dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium,
gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid, dan sebagainya. Pada gangguan
pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan
endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasannya pada waktu haid.
Terapi
pada hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari penanganan mioma
uteri, sedangkan diagnosis dan terapi polip endometrium serta gangguan
pelepasan endometrium terdiri atas kerokan.
b) Hipomenorea
Hipomenorea
adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya
sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Kecuali jika
ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas menenangkan penderita. Adanya
hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
c) Polimenorea
Pada
polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang
terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea
dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi,
atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena
peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
d) Oligomenorea
Di sini siklus
haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus lebih dari 3
bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. Perdarahan pada oligomenorea
biasanya berkurang.
Oligomenorea
dan Amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedannya terletak
tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu,
dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulator dengan masa
proliferasi lebih panjang dari biasa.
e) Amenorea
Amenorea
adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya tiga bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Amenorea
primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat haid,
sedangkan pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian
tidak dapat lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih
berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan
kelainan-kelainan genetic. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab
yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan
metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain.
f) Premenstrual
Tension (Tegangan Prahaid)
Premenstrual
tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai
beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Gejala-gejala
yang tidak seberapa berat banyak dijumpai, terutama pada wanita berumur antara
30 dan 45 tahun. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa
iritabilitas, gelisah, insomia, nyeri kepala, mudah tersinggung, sukar tidur,
perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma, dan sebagainya.
Sedangkan pada kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan
konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut diatas.
g) Mastalgia
Gejala mastalgia adalah rasa nyeri
dan pembesaran mamma sebelum haid. Sebabnya edema dan hiperemi karena
peningkatan relative dari kadar estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan
adanya radang atau neoplasma.
Terapi
biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras
kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehair secara sublingual.
Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan penderitaan.
h) Mittelschmerz
Mittelschmerz
atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada
saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan, tetapi mungkin juga
berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai
2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau tidak disertai dengan perdarahan, yang
kadang-kadang sangat sedikit berupa getah berwarna coklat, sedang pada kasus
lain dapat merupakan perdarahan seperti haid biasa.
Diagnosis
dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak
mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual dan muntah.
Penanganan
umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
i)
Dismenorea
Dismenorea
atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan
wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena
gangguan ini sifatnya subjektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai.
Walaupun frekwensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal,
namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan.
Oleh
karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak dibawah perut sebelum dan
selama haid dan sering kali rasa mual, maka istilah dismenorea hanya dipakai
jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat
dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam
atau beberapa hari.
Penanganan
dismenorea ini dapat dilakukan dengan cara penerangan dan nasehat, pemberian
obat analgesic, terapi hormonal, teapi dengan obat nonsteroid
antiprostaglandin, dilatasi kanalis servikalis, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Haid atau
menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis seorang perempuan. Haid
merupakan salah satu perubahan siklik yang terjadi pada alat kandungan sebagai
persiapan untuk kehamilan.
Setiap
perempuan normal akan mengalami haid setiap bulannya, yang dipengaruhi oleh
faktor hormon, enzim , vascular, dan prostaglandin.
Sebelum
datangnya haid perempuan akan mengalami sindrom pra-haid yang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari, yang berupa perubahan-perubahan atau gejala-gejala fisik
maupun mental. Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon
setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap
dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari
faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.
Sindrom
pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga dengan siklus
haid juga berbeda antara setiap perempuan walau saudara kembar sekalipun.
Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung selama 3-7 hari. Siklus ini
tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh
beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia.
Siklus
haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium menstruasi, stadium
post menstruum, stadium inter menstruum, dan stadium pramenstruum.
Sekarang
para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik didalam maupun diluar rumah,
tidak perlu khawatir lagi, karena mereka dapat mengatur siklus haid mereka
dengan cara mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung hormone estrogen dan
progesterone.
Adapun
gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti hipermenorea, hipomenorea,
polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual mention, mastalgia,
mittelschmerz, disminorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering
dirasakan oleh setiap perempuan.
B.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
a. Kepada setiap perempuan, agar selalu
memperhatikan siklus haidnya, untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan
yang berhubungan dengan haid.
b. Untuk menghindari terjadinya sindrom
pra-haid, setiap perempuan dianjurkan untuk melakukan perubahan-perubahan diet
atau mengatur pola makan seperti yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.
c. Kepada tenaga kesehatan, agar dapat
menjelaskan mengenai segala hal yang berhubungan dengan haid, terutama
gangguan-gangguan selama haid.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi,
Biran. 1996. Gangguan Haid pada Remaja dan Dewasa. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta.
Burns,
August,dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yayasan Essentia
Medica: Yogyakarta.
Masland,
Robert, dkk. 2004. Apa yang Ingin Diketahui Remaja tentang Seks. Bumi Aksara:
Jakarta.
Shreeve,
Caroline. 1993. Sindrom Pramenstruasi. Arcan Penerbit Umum: Jakarta.
Tan,
Anthony. 2002. Wanita dan Nutrisi. Bumi Aksara: Jakarta.
Werner,
David, dkk. 1999. Apa Yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter. Yayasan
Essentia Medica dan Andi Offset: Yogyakarta.
Wiknjosastro,
Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo:
Jakarta.
Winiastri,
Virnye, dkk. 2002. Pengalaman Materi Membantu Remaja Mengatasi Dirinya. Deputi Bidang
KB dan Kespro BKKBN: Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar Proses
Menstruasi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Haid atau
yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam
(endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara
periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak
hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Siklus
haid setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saja
antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. Juga pada
kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu sama.
Sebelum
datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau yang
lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas
perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
Selain
itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea,
hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering
dialami oleh para perempuan.
Karena
kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar
perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa
reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering
dialami oleh setiap perempuan ini.
B.
Tujuan
a)
Tujuan
umum
Mahasiswa
mengerti dan memahami tentang haid (menstruasi).
b)
Tujuan
khusus
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini
yaitu:
-
Agar
mahasiswa mengerti dan memahami pengertian Haid (menstruasi).
-
Mahasiswa
mengerti dan memahami tentang sindrom pra-haid, siklus haid, gangguan-gangguan
selama haid, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan haid.
-
Mahasiswa
mengerti dan memahami cara mengatur siklus haidnya tanpa mengalami gangguan
selama beraktifitas.
-
Mahasiswa
mengerti dan memahami cara mengurangi sindrom pra-haid yang sering mengganggu
aktifitas.
C.
Manfaat
a) Manfaat Teoritis
Dari segi ilmiah, makalah ini
diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya permasalahan yang
berhubungan menstruasi .
b)
Manfaat Praktis
1.Bagi Institusi Pendidikan
Makalah ini diharapkan berguna untuk mahasiswa sebagai
masukan, menambah wawasan dan acuan makalah selanjutnya.
2. Bagi Penulis
makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi penulis dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Haid
adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG , 2005: 103).
Menstruasi
adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan
jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai
memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa didalam aliran
darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David
Estridge, 2004: 51).
Menstruasi
adalah puncak dari serangkaian perubah
Menstruasi
adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan
jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai
memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa didalam aliran
darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert P. Masland dan David
Estridge, 2004: 51).
Menstruasi
adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian
interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye Winiastri,dkk, 2002:
19).
B.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :
1)
Faktor hormon
Hormon-hormon
yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
-
FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang
dikeluarkan oleh Hipofise
-
Estrogen
yang dihasilkan oleh ovarium
-
LH
(Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
-
Progesteron
dihasilkan oleh ovarium
2) Faktor Enzim
Enzim
hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam
sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi
endometrium dan perdarahan.
3) Faktor vascular
Mulai fase
proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional
endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria,
vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis dalm
vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan
akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari
arteri maupun dari vena.
4) Faktor Prostaglandin
Endometrium
mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium,
prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium sebagai suatu
faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
Secara
khusus, perempuan mengalami haid pada usia dua belas dan tiga belas tahun,
tetapi selalu terdapat perempuan yang mengalaminya pada usia lebih awal,
kira-kira sepuluh tahun, dan beberapa diantaranya bahkan lebih dini. Dilain
pihak , beberapa perempuan mungkin belum mengalami haid pada usia lima belas
atau enam belas tahun. Ini semua bergantung pada produksi dan pelepasan hormon.
Cepat atau
lambatnya haid (kematangan seksual) ini kecuali ditentukan oleh konstitusi fisik
individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim,
cara hidup, dan milieu yang melingkungi anak. Badan yang lemah atau penyakit
yang mendera seorang anak gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya
menstruasi.
Selanjutnya
, rangsangan-rangsangan kuat dari luar, umpamanya saja berupa film-film sex
(blue film) buku bacaan dan majalah-majalah bergambar sex godaan dan rangsangan
dari kaum pria, pengamatan secara langsung terhadap perbuatan sex/coitus, semua
itu tidak hanya meningkatkan memuncaknya atau semakin panasnya reaksi-reaksi
sexual saja, akan tetapi juga mengakibatkan kematangan sexual yang lebih cepat
pada diri anak. Maka pengaruh kultur dan peradaban itu tampaknya ambivalen
sifatnya, artinya kultur dan peradapan dapat memperlambat atau mempercepat
tempo kematangan sexual anak. Jadi, juga memperlambat atau mempercepat awal
dari haid anak gadis.
C.
Sindrom Pra-Haid
Beberapa
saat sebelum mulai haid, atau bisa pada hari-hari haid, sejumlah gadis dan
perempuan biasanya mengalami rasa tidak enak. Mereka biasanya merasakan satu
atau beberapa gejala yang disebut sebagai kumpulan gejala sebelum haid atau
istilah populernya Pre-menstrual syndrome (PMS).
Sindrom
pra-haid adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari
pertama hingga hari keempat belas sebelum masa haid dimulai dan diikuti dengan
tahap bebas gejala jika masa ini telah lewat (Anthony Tan,2002:23).
Beberapa
dokter percaya bahwa sindrom pra-haid dialami oleh separuh dari total perempuan
yang berada pada masa reproduktif. Sekitar lima persen dari perempuan yang
mengalami PMS disarankan untuk mengurangi kegiatan sehari-hari mereka karena
mereka sangat terganggu. Meskipun penyebabnya belum diketahui, sejumlah teori
sedang diteliti. PMS mungkin berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap
bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam
bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor
itu, atau bukan salah satunya.
Gejala-gejala
atau perubahan-perubahan fisik dan mental yang sering dikeluhkan oleh para
penderita sindrom pra-haid diantaranya yaitu:
a) Gejala fisik:
-
Kenaikan
berat badan
-
Perasaan
bengkak dan Pembengkakan (perut, jari, tungkai, pergelangan kaki, dll)
-
Ketidaknyamanan
buah dada (pembesaran, nyeri tekan, terasa berat, terasa kaku)
-
Sakit
kepala dan serangan migren
-
Pegal
dan nyeri pada otot
-
Dismenore
kongestif, yaitu sakit perut atau sakit pinggang bagian bawah
-
Berkurangnya
air kencing
-
Perubahan
kulit, termasuk bisul, jerawat, bercak putih, dan pembengkakan-pembengkakan
lain
-
Perubahan
nafsu makan (kehilangan nafsu makan atau keinginan makan makanan yang berlemak)
-
Perubahan
tidur ( kurang tidur atau tidur berlebihan)
-
Tidak
ada gairah untuk aktif serta badan terasa lelah
-
Mata
terasa sakit, hidung tersumbat, dan timbul reaksi alergi
-
Mual,
pingsan, asma, dan epilepsy
-
Kejang,
terjadi karena dinding-dinding otot uterus dengan perlahan akan mengkerut untuk
membantu mengeluarkan lapisan.
b) Gejala mental (psikis)
-
Ketegangan
dan cepat marah (emosional)
-
Depresi,
termasuk kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga
-
Stres
-
Kelesuan
-
Berkurangnya
daya konsentrasi dan daya ingat berkurang
-
Kecenderungan
kearah keagresifan dan/atau kekerasan fisik
-
Control
emosi yang rendah dan reaksi emosi yang tidak logis
-
Penurunan
efisiensi, terutama dalam memecahkan masalah mental
-
Kurang
atau tidak ada dorongan seks
-
Dorongan
yang kuat untuk banyak makan, tidak ada hubungan dengan nafsu makan
-
Bertambahnya
kecenderungan minum obat, tablet, dsb.
Sindrom ini dirasakan juga sangat mengganggu dalam
keadaan-keadaan khusus, misalnya ketika ingin melakukan perjalanan jauh,
beraktifitas, ujian, pertandingan olahraga, ibadah puasa, serta ibadah haji.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat dasar fisiologis pada
sindroma pra-haid. Meskipun satu sebab tunggal dari sindroma pra-haid belum
ditemukan, para ilmuwan menyarankan bahwa sindroma pra-haid disebabkan oleh
tali-temali yang rumit antara ketidakseimbangan hormon, stress, dan kekurangan
gizi.
Sindrom pra-haid ini sangat menyiksa, karena hampir semua
perempuan mengalaminya. Namun banyak juga perempuan yang mengalami kesulitan
untuk mengenali sindrom pra-haid ini pada dirinya sendiri, terutama bagi mereka
yang baru mengenal konsep sindrom pra-haid.
Berbagai faktor gaya hidup tampaknya menjadikan
gajala-gajala lebih buruk termasuk stress, jumlah kegiatan fisik luar yang
tidak memadai, dan diet yang mengandung gula, karbohidrat yang diolah, garam,
lemak, alkohol dan kafein yang tinggi.
Empat kelompok gejala utama sindrom pra-haid telah
diidentifikasi. Setiap perempuan dapat mengalami gejala-gejala dalam satu atau
beberapa kelompok.
1)
Ketegangan Pra-haid berciri khas ketegangan syaraf, perubahan suasana hati,
rasa terganggu dan kecemasan.
2)
Hiperhidrasi, atau sindroma hiperhidrasi, ditandai oleh penambahan berat badan,
pembengkakan ditangan dan kaki, kelunakan buah dada, dan kembungnya perut.
3) Hasrat
makan yang berarti bertambahnya selera dengan hasrat makan makanan-makanan
manis atau asin, gejala-gejala pun mencakup sakit kepala, kelelahan, pusing,
dan jantung yang berdebar.
4) Depresi
pun umum dan mencakup mudah lupa, menangis, kebingungan dan sukar tidur.
Para perempuan yang diganggu oleh sindrom pra-haid dapat
memperbaiki gejala-gejala mereka dengan melakukan perubahan-perubahan diet
sebagai berikut:
-
Mengurangi
jumlah gula yang dimakan
-
Menambah
serat
-
Makan
makanan yang berprotein tinggi karena dapat menyebabkan lebih banyak air yang
keluar tubuh , sehingga mengurangi rasa penuh diperut bagian bawah
-
Meminum
ramuan tradisional
-
Mencakup
satu hingga dua sendok makan minyak safflower dalam diet
-
Mengurangi
jumlah lemak yang dimakan
-
Mengurangi
jumlah garam yang dimakan jika retensi cairan merupakan masalah, karena garam
menyebabkan tubuh berusaha menyimpan air dalam tubuh, sehingga menyebabkan rasa
penuh diperut bagian bawah
-
Menghindari
kafein dan beberapa minuman ringan seperti cola, teristimewa jika kecemasan dan
kelunakan buah dada merupakan masalah
D.
Siklus Haid
Siklus
haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode
berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya
haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro,
SpOG ,2005:103).
Hari
mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid
tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum
tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari.
Dalam satu
siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi
hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim makin menebal sebagai persiapan
jika terjadi kehamilan.
Siklus
haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15 persen
perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus haid ini
dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia 12
tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada
perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.
Siklus
haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini
ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada masa
remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau
mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum stabil.
Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja
bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan.
Jumlah
darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. pada wanita yang lebih tua biasanya
yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah
darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap
patologik.
Setiap
bulannya, haid berlangsung sekitar 3-7 hari. Setelah hari kelima dari siklus
haid, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi
pembuahan, endometrium meluruh dan terjadilah siklus berikutnya.
Siklus haid selama ± 1 bulan dapat kita bedakan dalam 4 masa
(stadium):
1) Stadium
Menstruasi atau desquamasi
Pada masa ini endometrium
dicampakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis
yang tinggal yang disebut dengan stratum basale. Stadium ini berlangsung selama
4 hari.
Jadi, dengan haid itu keluar darah,
potongan-potongan endometrium dan lendir dari servix.Darah itu tidak membeku
karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan
potongan-potongan mucosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut
tidak mencukupi hingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah haid. Banyaknya
perdarahan selama haid normal adalah ± 50 cc.
2) Stadium
Post menstruum atau stadium regenerasi
Luka yang terjadi karena endometrium
dilepaskan, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
terjadi dari sel epitel kelenjer-kelenjer endometrium.
Pada saat ini tebalnya endometrium ±
0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4
hari.
3) Stadium
Intermenstruum atau stadium proliferasi
Pada masa ini endometrium tumbuh
menjadi tebal ± 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan
lain hingga berkelok.Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke-5 sampai hari
ke-14 dari hari pertama haid.
4) Stadium
Praemenstruum atau stadium sekresi
Pada
stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah
tertimbun glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur.
Memang maksud dari perubahan ini tidak lain dari pada mempersiapkan endometrium
untuk menerima telur.
Pada endometrium sudah dapat
dibedakan lapisan atas yang padat (stratum compactum) yang hanya ditembus oleh
saluran-saluran keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum
spongiosum), yang banyak lubang-lubangnya karena disini terdapat rongga dari
kelenjar-kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale.
Stadium sekresi ini berlangsung dari
hari ke-14 sampai 28. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan
dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.
E.
Siklus Haid Perempuan Aktif
Kini
perempuan aktif yang sibuk bekerja, diluar maupun didalam rumah, dimungkinkan
dapat mengatur sendiri siklus haid mereka. Mengatur siklus haid dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu dengan cara menunda haid atau menjarangkannya. Haid
dimungkinkan tidak terjadi setiap bulan, tetapi dalam kurun waktu tertentu,
misalnya empat kali dalam setahun.
Namun, hal
ini hanya dapat terjadi jika perempuan mengkonsumsi kontrasepsi oral yang
mengandung hormon estrogen dan hormone progesterone. Dengan demikian, maka bagi
perempuan yang akan melaksanakan ibadah haji atau ibadah puasa sekarang tidak
akan terganggu lagi. Juga bagi kita yang akan melakukan perjalanan jauh pun
tidak akan mengalami gangguan haid lagi. Karena siklus haid ini rutin terjadi
pada setiap perempuan maka sebaiknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Menjaga
kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi biasa, pada
saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat dibersihkan.
b)
Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil.
c) Bila
perut, terutama daerah sekitar rahim, terasa nyeri, dan masih dapat diatasi
(ringan), tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit, kecuali
sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti misalnya hingga menyebabkan
pingsan.
d) Makan
makanan bergizi terutama yang banyak mengandung zat besi dan vitamin, seperti
hati ayam/sapi, daging, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
e)
Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang
berlebihan misalnya olahraga berat.
F.
Gangguan Haid
Bagi
perempuan tertentu, tidak teraturnya haid merupakan keadaan wajar, namun bagi
perempuan lainnya keadaan ini dapat merupakan tanda bagi penyakit menahun,
kekurangan darah (anemia), gangguan gizi (malnutrisi), atau mungkin adanya
infeksi atau tumor dalam rahim (uterus).
Apabila
haid tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan tanda
kehamilan. Akan tetapi masa haid yang tidak teratur atau tidak mendapat haid
sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja
mendapatkan haid dan bagi perempuan yang berusia diatas 40 tahun. Kecemasan dan
gangguan emosional dapat menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan haid.
Apabila
perdarahan mulai terjadi selama kehamilan, hal ini hampir selalu menjadi tanda
permulaan suatu keguguran atau abortus (kematian bayi didalam kandungan)
Apabila
masa haid berlangsung lebih dari enam hari, dan darah yang dikeluarkan banyak dan
tidak seperti biasanya, atau haid lebih dari satu kali dalam sebulan, maka anda
harus meminta nasehat dokter.
Gangguan
haid dan siklusnya, khususnya dalam masa reproduksi, dapat digolongkan kedalam:
a) Hipermenorea
(Menoragia)
Hipermenorea
adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari
normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam
uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas
dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium,
gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid, dan sebagainya. Pada gangguan
pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan
endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasannya pada waktu haid.
Terapi
pada hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari penanganan mioma
uteri, sedangkan diagnosis dan terapi polip endometrium serta gangguan
pelepasan endometrium terdiri atas kerokan.
b) Hipomenorea
Hipomenorea
adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya
sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Kecuali jika
ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas menenangkan penderita. Adanya
hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
c) Polimenorea
Pada
polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang
terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea
dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi,
atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena
peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
d) Oligomenorea
Di sini siklus
haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus lebih dari 3
bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. Perdarahan pada oligomenorea
biasanya berkurang.
Oligomenorea
dan Amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedannya terletak
tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu,
dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulator dengan masa
proliferasi lebih panjang dari biasa.
e) Amenorea
Amenorea
adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya tiga bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Amenorea
primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat haid,
sedangkan pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian
tidak dapat lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih
berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan
kelainan-kelainan genetic. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab
yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan
metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain.
f) Premenstrual
Tension (Tegangan Prahaid)
Premenstrual
tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai
beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Gejala-gejala
yang tidak seberapa berat banyak dijumpai, terutama pada wanita berumur antara
30 dan 45 tahun. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa
iritabilitas, gelisah, insomia, nyeri kepala, mudah tersinggung, sukar tidur,
perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma, dan sebagainya.
Sedangkan pada kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan
konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut diatas.
g) Mastalgia
Gejala mastalgia adalah rasa nyeri
dan pembesaran mamma sebelum haid. Sebabnya edema dan hiperemi karena
peningkatan relative dari kadar estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan
adanya radang atau neoplasma.
Terapi
biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras
kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehair secara sublingual.
Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan penderitaan.
h) Mittelschmerz
Mittelschmerz
atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada
saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan, tetapi mungkin juga
berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai
2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau tidak disertai dengan perdarahan, yang
kadang-kadang sangat sedikit berupa getah berwarna coklat, sedang pada kasus
lain dapat merupakan perdarahan seperti haid biasa.
Diagnosis
dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak
mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual dan muntah.
Penanganan
umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
i)
Dismenorea
Dismenorea
atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan
wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena
gangguan ini sifatnya subjektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai.
Walaupun frekwensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal,
namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan.
Oleh
karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak dibawah perut sebelum dan
selama haid dan sering kali rasa mual, maka istilah dismenorea hanya dipakai
jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk istirahat
dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam
atau beberapa hari.
Penanganan
dismenorea ini dapat dilakukan dengan cara penerangan dan nasehat, pemberian
obat analgesic, terapi hormonal, teapi dengan obat nonsteroid
antiprostaglandin, dilatasi kanalis servikalis, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Haid atau
menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis seorang perempuan. Haid
merupakan salah satu perubahan siklik yang terjadi pada alat kandungan sebagai
persiapan untuk kehamilan.
Setiap
perempuan normal akan mengalami haid setiap bulannya, yang dipengaruhi oleh
faktor hormon, enzim , vascular, dan prostaglandin.
Sebelum
datangnya haid perempuan akan mengalami sindrom pra-haid yang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari, yang berupa perubahan-perubahan atau gejala-gejala fisik
maupun mental. Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon
setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan yang tetap
dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood, kombinasi dari
faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.
Sindrom
pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga dengan siklus
haid juga berbeda antara setiap perempuan walau saudara kembar sekalipun.
Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung selama 3-7 hari. Siklus ini
tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh
beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia.
Siklus
haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium menstruasi, stadium
post menstruum, stadium inter menstruum, dan stadium pramenstruum.
Sekarang
para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik didalam maupun diluar rumah,
tidak perlu khawatir lagi, karena mereka dapat mengatur siklus haid mereka
dengan cara mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung hormone estrogen dan
progesterone.
Adapun
gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti hipermenorea, hipomenorea,
polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual mention, mastalgia,
mittelschmerz, disminorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering
dirasakan oleh setiap perempuan.
B.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
a. Kepada setiap perempuan, agar selalu
memperhatikan siklus haidnya, untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan
yang berhubungan dengan haid.
b. Untuk menghindari terjadinya sindrom
pra-haid, setiap perempuan dianjurkan untuk melakukan perubahan-perubahan diet
atau mengatur pola makan seperti yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.
c. Kepada tenaga kesehatan, agar dapat
menjelaskan mengenai segala hal yang berhubungan dengan haid, terutama
gangguan-gangguan selama haid.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi,
Biran. 1996. Gangguan Haid pada Remaja dan Dewasa. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta.
Burns,
August,dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yayasan Essentia
Medica: Yogyakarta.
Masland,
Robert, dkk. 2004. Apa yang Ingin Diketahui Remaja tentang Seks. Bumi Aksara:
Jakarta.
Shreeve,
Caroline. 1993. Sindrom Pramenstruasi. Arcan Penerbit Umum: Jakarta.
Tan,
Anthony. 2002. Wanita dan Nutrisi. Bumi Aksara: Jakarta.
Werner,
David, dkk. 1999. Apa Yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter. Yayasan
Essentia Medica dan Andi Offset: Yogyakarta.
Wiknjosastro,
Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo:
Jakarta.
Winiastri,
Virnye, dkk. 2002. Pengalaman Materi Membantu Remaja Mengatasi Dirinya. Deputi Bidang
KB dan Kespro BKKBN: Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar Proses
Menstruasi
Komentar
Posting Komentar