ASKEB KB SUNTIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar pelaksanaan program KB di Indonesia yaitu UU
No 10 Tahun 1992 “ perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera
“ program KB ada di Indonesia karena pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi
untuk membangun dan menciptakan keluarga yang sejahtera, dan untuk menjarangkan
jarak kelahiran .
Kontrasepsi
KB suntik kombinasi 1 bulan banyak digunakan di negara- negara Amerika Latin
dan RRC, sediaan yang sudah beredar pada saat ini ada 2 yaitu :
1.
Cycloprovera
a.
kombinasi 25 mg DMPA dan 5 mg estradiol cypionate
b.
saat ini di Indonesia telah tersedia kontrasepsi
suntikan 1 bulan, dengan nama dagang Cyclofem , dalam kemasan o,5 ml suspensi
aqueous steril yang berisi 25 mg Medroxyprogesteron asetat + 5 mg estradiol
cypionate
2. HRP102 ( Human Reproduction Program dari WHO
)
a. kombinasi 50 mg NET EN dan 5 mg estradiol
valerate.
b.
Sekarang telah tersedia dengan nama dagang Mesigyna
di negara Mexico, Argentina dan Brazil.
Menurut
WHO kedua sediaan tersebut sangat efektif, ditemukan hanya satu kehamilan pada
655 wanita per tahun untuk cyclopovera dan 4 kehamilan pada 648 wanita pertahun
untuk HRP102, tetapi mungkin 2 wanita sudah hamil pada saat suntik untuk
pertama kalinya, perdarahan seperti siklus haid yang normal, efek samping ringan
antara lain berat badan bertambah sedikit, setelah suntikan dihentikan mungkin
terjadi sedikit keterlambatan dalam pengembalian kesuburan.
Efektivitas
kontrasepsi suntik adalah antara 99% dan 100% dalam mencegah kehamilan. Kontrasepsi
suntik adalah bentuk kontrasepsi
yang sangat efektif karena angka kegagalan penggunaannya lebih kecil. Hal ini
katena wanita tidak perlu mengingat untuk meminum pil dan tidak ada penurunan
efektivitas yang disebabkan oleh diare atau muntah.
B.
Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang Asuhan Kebidanan pada KB
suntik 1 bulan
Tujuan Khusus
·
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien
dengan benar.
·
Mahasiswa mampu melakukan interpretasi dat pada
pasien denagn benar.
·
Mahasiswa mmapu menatalaksanakan segala asuhan
kebidanan yang diberikan kepada ibu dengan alat kontrasepsi KB suntuk 1 bulan
·
Mahasiswa mengerti dan memahami alat kontrasepsi KB
suntik 1 bulan
BAB II
KB SUNTIK
A. Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan
kombinasi adalah 25 Mg depo medroksiprogesteon asetat 5 Mg estradiol sipionat
yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (cyclofem),
dan 50 Mg noretindron enantat dan 5 Mg estradiol valerat yang diberikan injeksi
I.M. sebulan sekali.
Cara kerja
1.
Menekan ovulasi
2.
Membuat lendir servik menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
3.
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu
4.
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Efektivitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan.
Keuntungan Kontrasepsi
·
Resiko terhadap kesehatan kecil
·
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
·
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
·
Jangka panjang
·
Efek samping sangat kecil
·
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Keuntungan non Kontrasepsi
·
Mengurangi jumlah perdarahan
·
Mengurangi nyeri saat haid
·
Mencegah anemia
·
Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan
kanker endometium
·
Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista
ovarium
·
Mencegah kehamilan ektopik
·
Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu
penyakit radang panggul
·
Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada
perempuan usia perimenopause
Kerugian
·
Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak
teratur, perdarahan bercak atau spotting atau perdarahan sela sampai 10 hari
·
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan
keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan ke-2 atau ke-3
·
Ketergantungan klien terhadap pelayan kesehatan.
Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
·
Efektifitasnya berkurang bila digunakan
bersamaan dengan obat-obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuber
kolosis (rifampisin)
·
Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti
serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan
timbulnya tumor hati
·
Penambahan berat badan
·
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV
·
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan
setelah penghentian pemakaian
Efek Samping dari Kontrasepsi Kombinasi
Amenorca
Penanggulangannya
Singkirkan kehamilan, bila tidak terjadi kehamilan, dan tidak perlu
diberi pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak berkumpul dalam
rahim. Anjurkan klien untuk kembali ke klinik bila tidak datangnya haid masih
menjadi masalah. Bila klien hamil, rujuk klien. Hentikan penyuntikan, dan
jelaskan bahwa hormon progestin dan setrogen sedikit sekali pengaruhnya pada
janin.
Mual/ Pusing/Muntah
Penanggulangannya
Pastikan tidak ada kehamilan. Bila hamil rujuk. Bila tidak hamil,
informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat.
Perdarahan/Perdarahan Bercak/ Spotting
Penanggulangannya
Bila hamil, rujuk. Bila tidak hamil cari penyebab perdarahan yang lain.
Jelaskan bahwa perdarahan yang terjadi merupakan hal biasa. Bila perdarahan
berlanjut dan mngkhawatirkan klien, metode kontrasepsi lain perlu dicari.
B. Kontrasepsi Suntikan Progestin
Tersedia dua jenis
kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu:
·
Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA),
mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intrasmuskular (di daerah bokong).
·
Depo nerotisteron enantat (Depo Nuristerat),
yang mengandung 200 mg noretindon enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara
disuntik intrasmuskular
Efektifitas
Kedua kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang ditentukan.
Cara Kerja
·
Mencegah ovulasi
·
Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan
kemampuan pentrasi sperma
·
Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
·
Menghambat transportasi gamet oleh tuba
Keuntungan
·
Sangat efektif
·
Pencegahan kehamilan jangka panjang
·
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
·
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
·
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
·
Sedikit efek samping
·
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
·
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35
tahun sampai perimenopause
·
Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
·
Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
·
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul
·
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
Kerugian
·
Sering ditemukan gangguan haid, seperti:
-
Siklus haid yang memendek atau memanjang
-
Perdarahan yang banyak atau sedikit
-
Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting)
-
Tidak haid sama sekali
·
Klien sangat tergantung pada tempat sarana
pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
·
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikut
·
Permasalahan berat badan merupakan efek samping
tersering
·
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV
·
Terlambatnya kembali kesuburan setelag
penghentian pemakaian
·
Terlambatnya kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan/ kelainan pada organ genitalia, melainkan karena sebelum habisnya
pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)
·
Terjadinya perubahan pada lipid serum pada
penggunaan jangka panjang
·
Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
menurunkan kepadatan tulang (desintas)
·
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit
kepala, nervositas, jerawat.
Efek Samping dan Cara Penanggulangan
·
Aminorea (tidak terjadi perdarahan/ spotting)
Ø
Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu,
jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim, nasehat untuk kembali ke
klinik.
Ø
Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien.
Hentikan penyuntikan, jelaskan bahwa hormon progestin tidak akan menimbulkan
kelainan pada janin.
Ø
Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien
segera.
Ø
Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan
perdarahan, karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila terjadi
perdarahan juga, rujuk ke klinik.
·
Perdarahan / perdarahan bercak (spotting)
Ø
Informasikan bahwa perdarahan ringan sering
dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan
pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin
melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan.
Ø
1 siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 mg
etinilestradiol), ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari). Atau obat
sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai pemberian pil kontrasepsi kombinasi dapat
terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan
ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7
hari, dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal, atau diberi 50 mg
etinilestradiol atau 1,25 mg astrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
·
Meningkatnya/ menurunnya berat badan
Informasikan bahwa kenaikan /penurunan
berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien perubahan
berat badan terlalu mencolok. Bila berat badan berlebihan, hentikan dan
anjurkan metod ekontrasepsi lain.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. C USIA 25 TAHUN AKSEPTOR KB SUNTIK KOMBINASI 1 BULAN (CYCLOFEM)
KUNJUNGAN ULANG DI BPS ..........
Tanggal Masuk : 19-04-2009
Pukul : 16.20 WIB
No. MR : 12/04
No. Target :
I.
PENGKAJIAN 19-04-2009/16.20
WIB
A. Anamnesa
1.
Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. C Tn.
D
Umur : 25 th 27 th
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Bansari Bansari
2. Alasan Datang ke BPS
Ibu mengatakan ingin KB suntik 1 bulan kunjungan ulang, dan pada kartu
akseptor tercantum kunjungan ulang tgl 19 Mei 2009.
Keluhan : tidak ada
3. Status Peserta KB
Akseptor lama
4. Riwayat Menstruasi
Menarche pada umur 13 tahun, lama haid 6-7
hari, siklus 28 hari teratur, (3 kali ganti pembalut), dismenorhoe tidak
ada, fluor albus tidak ada .
Riwayat menstruasi selama menggunakan KB suntik 1 bulan. Lama haid 5-6 hari, siklus 28 hari teratur
( 3 kali ganti pembalut ), disminorhae tida ada, flour albus tidak ada.
5. Riwayat Perkawinan
Ini adalah pernikahan ibu yang pertama, menikah sejak berumur 22 tahun,
lama pernikahan 3 tahun, status sah.
6.
Riwayat
Obstetri P1 Ab0 Ah0
No
|
Tahun
|
Jenis Persalinan
|
Penolong
|
Tempat
|
H/M
|
JK
|
BBLahir
|
Komplikasi
|
Ket
|
1
|
2006
|
Spontan
|
Bidan
|
BPS
|
H
|
L
|
3000 gr
|
-
|
-
|
7.
Riwayat Kontrasepsi
No
|
Pasang
|
Lepas
|
keterangan
|
|||||
Jenis
|
Tanggal
|
Oleh
|
Di
|
Tanggal
|
Oleh
|
Di
|
|
|
|
KB suntik 1 bulan
|
8 April 2006
|
Bidan
|
BPS
|
-
|
-
|
-
|
|
8.
Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakityang pernah diderita
Ibu mengatakan tidak mepunyai
penyakit seperti hipertensi, jantung, DM, kanker payu dara, dll
Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti kanker payu dara,
jantung, hipertensi, TBC, dll
9.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarga
ibu maupun suami tidak mempunyai riwayat penyakit seperti DM, kanker payu dara,
jantung, hipertensi, dll
10. Pola
Kebiasaan
a.
Nutrisi saat ini
Makan, frekuensi 2-3 kali/ hari, porsi 1 piring, jenis nasi, sayur dan
lauk-pauk
Minum, frekuensi 7-8 gelas/ hari, jenis air putih, teh
Makanan/ minum pantangan : tidak ada
Perubahan pola makan : ibu mengatakan selama menggunakan KB suntik pola makannya
meningkat ( 3-4 x / hari, porsi 1-1/2 piring)
b.
Eliminasi
BAK : 4-5x/menit, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan
BAB
: 1-2x/hari,
konsistensi lunak, warna kuning, keluhan tidak ada
c. Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang ± 1-2 jam,
malam 7 jam,
Keluhan tidak ada.
d.
Aktivitas
Pekerjaan sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga,kegiatan/ aktivitas
mencuci, memasak, dan menyapu, dan lain-lain.
e.
Kebersihan
Kebersihan badan/ kulit cukup bersih
f.
Hubungan seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan sexual rata-rata 2 kali/minggu,
Keluhan : tidak ada
11.
Riwayat
a. Psikososial
Hubungan
pasien dengan suami dan keluarga baik
Pengambil
keputusan di dalam keluarga adalah suami
Keadaan ibu
sekarang baik
b.
Spiritual
Ibu mengatakan beragama Islam dan mengatakan menjalankan
ibadah sholat 5 waktu. Keluhan tidak
ada.
c.
Pengetahuan ibu tentang Keluarga Berencana
Ibu mengatakan sudah mengerti tentang KB suntik dan
keuntungan dari KB suntik 1 bulan.
Pemeriksaan Fisik
1.
Pemeriksaan Umum
a.
Keadaan umum :
baik
b.
Kesadaran :
composmentis
c. Vitalsign :
TD : 110/80 mmHg N :
80x/menit
S :
36,30c R
: 22x/ menit
d.
TB : 149 cm
e.
BB : 46 kg,
kunjungan lalu 45 kg
2.
Pemeriksaan khusus
a.
Inpeksi
Kepala : bentuk
mesochepal, rambut lurus, pendek bersih, ketombe tidak ada, kelainan tidak ada,
keluhan sakit kepala tidak ada
Muka : bentuk simetris, tidak ada odema, tidak ada
cloasma gravidarum
Mata : bentuk simetris, konjungtiva merah muda,
sklera tidak ikterik
Mulut : bibir lembab, pada mulut tidak ada stomatitis, gigi caries
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
limfe, maupun benjolan vena jugularis
Dada :
bentuk simetris, payudara teraba,
putting susu menonjol, benjolan tidak
ada
Perut : pembengkakan hepar tidak ada, teraba tumor
tidak ada, bekas luka operasi tidak ada
Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
Atas : bentuk normal/ simetris oedema tidak ada,
varices tidak ada, luka tidak ada
Bawah : bentuk normal, oedema tidak ada, varices
tidak ada, luka tidak ada
Keluhan/
Kelainan : tidak
ada
b.
Perkusi
Reflek
pattela kanan positif, kiri positif
3.
Pemeriksaan Penunjang (tidak dilakukan)
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa
Kebidanan:
Seorang wanita usia reproduksi sehat
akseptor KB suntik kombinasi 1 bulan (
Cyclofem ) kunjungan ulang.
Data Dasar:
1. Data
subyektif
-
Ibu mengatakan berusia 25 tahun
-
Ibu
mengatakan ingin KB suntik 1bulan kunjungan ulang
Data obyektif
-
Keadaan umum :
baik
-
Kesadaran :
composmentis
-
TB : 149 cm
-
BB : 46 kg, kunjungan lalu 45 kg, penambahan
BB 1 kg.
-
Pada kartu
akseptor tertera tanggal kunjungan ulang : 19 April 2009
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak
ada
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN 19-04-2009/16.30 WIB
1.
Jelaskan hasil pemeriksa
2. Berikan KIE tentang efek samping KB suntik
1 bulan
3. berikan informed concent
4.
Berikan suntikan cyclofem secara IM di musculus gluteus
maksimus dengan tehnik penyuntikan yang benar
5.
Beri KIE pasca penyuntikan
6.
Beri tahu tanggal suntikan kunjungan ulang berikutnya
7.
Lakukan pendokumentasian
VI. PELAKSANAAN tanggal : 19 April 2009 jam : 16.35 Wib
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu baik
2. Menjelaskan efek samping KB suntik 1 bulan
pada ibu yaitu aminorhae, mual muntah, spooting, peningkatan berat badan.
3.
Memberikan inform consent
4.
Berikan suntikan Cyclofem secara IM pada muskulus
gluteus maksimus dengan teknik penyuntikan yang benar.
a.
Persiapan alat
-
Sarung tangan, spuit 5 cc, obat KB suntik (Cyclofem)
kapas alkohol (kapas kering) bengkok, tempat sampah benda tajam (sampah medis)
b.
Persiapan ruangan
-
Tempat
tidur, ruangan yang nyaman, tenang dan rapi
c.
Pelaksanaan
-
Mempersilahkan
ibu tidur dengan posisi badan miring
-
Cuci tangan, pakai sarung tangan
-
Melihat jenis obat dan tanggal kadaluarsa obat
-
Mengocok dengan baik botol obat Cyclofem sampai obat
tercampur dan tidak ada buih
-
Buka
penutup plastik atau logam tanpa menyentuh penutup karet
-
Buka kemasan spuit tanpa terkontaminasi
-
Kencangkan jarum suntik pada spuit
-
Tusuk jarum suntik pada spuit
-
Tusuk jarum suntik ke dalam vial melalui penutup karet
dan masukkan seluruh cairan ke dalam tabung spuit, lalu ganti jarum yang satu
untuk suntikan.
-
Pegang spuit dengan jarum suntik mengarah ke atas
keluarkan udara yangterdapat dalam tabung spuit
-
Buka sedikit pakaian bawah ibu, kemudian antisepsis
daerah yang akan disuntik dengan kapas alkohol (kapas kering)
-
Tusuk jarum secara IM pada otot glubelus maksimus
kuadran luar pada bokong
-
Lakukan
aspirasi untuk memastikan titik masuk pembuluh darah
-
Apabila tidak ada darah saat aspirasi suntikan depo
provera seluruhnya secara perlahan-lahan
-
Cabut
jarum suntik, tekan bekas suntikan dengan kapas tetapi jangan dimasase
-
Buang spuit pada tempat sampah benda tajan (sampah
medis)
-
Cuci
tangan dan keringkan dengan handuk kering
-
Merapikan pasien, bereskan obat-obat
-
Dokumentasi tindakan.
5.
Memberikan KIE pasca penyuntikan
-
Jangan dimasase daerah bekas penyuntikan, karena akan
mengurangi efektifitas obat dan akan menimbulkan bengkak pada daerah bekas
penyuntikan.
-
Bila terjadi mual muntah yang berlebih dan terjadi
perdarahan banyak maka ibu disarankan untuk segera periksa ketenaga kesehatan
6.
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 12
Mei 2009 dan apabila sewaktu-waktu ada keluhan.
7.
Melakukan pendokumentasian di buku KB /kartu KB
VII. EVALUASI
1.
Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan bahwa keadaanya
baik.
2. Ibu mengerti tentang efek samping KB suntik
1 bulan
3.
Telah dilakukan inform consent
4.
Telah dilakukan penyuntikan Cyclofem dengan
langkah-langkah penyuntikan yang benar dan sesuai
5.
Ibu mengerti tentang
saran pasca penyuntikan
6.
Ibu bersedia kunjungan ulang tanggal 12 Mei 2009 dan
bila ada keluhan
7.
Telah dilakukan pendokumentasian.
BAB IV
PEMBAHASAN
KB suntik 1 bulan (cyclofem) diberikan pada wanita usia
reproduksi sehat, diberikan secara IM pada muskulus glutekis. Biasanya bagi
wanita yang menggunakan KB suntik 1 bulan ini, penambahan berat badan aminorhoe,
spooting, dan pada pemakaian awal biasanya terjadi mual, perdarahan berupa
bercak dianatara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara.
KB 1 bulan ini sangat efektif karena
tidak perlu memakai alat kontrasepsi tiap hari, dan hanya digunakan tiap 1
bulan sekali. Efektifitas dari KB suntik adalah 99%. Dari pengamatan kami
selama praktek di BPS Susi Kuwadi ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan
teori yang ada di buku mengenai cara pemberian KB suntik, seperti:
1.
Pada saat akan melakukan suntikan KB tidak menggunakan
sarung tangan padahal sesuai teori setiap akan melakukan tindakan harus
menggunakan sarung tangan.
2.
Pada saat akan melakukan tindakan tidak cuci tangan
padahal sesuai teori sebelum melakukan tindkan harus cuci tangan.
3.
Tabung Spuit yang digunakan untuk injeksi KB suntik
tidak diganti (dipakai 1 tabung spuit untuk banyak orang) hanya jarum suntiknya
yang diganti. Padahal pada teori setiap melakukan injeksi harus 1 spuit, 1
jarum untuk 1 orang lalu dibuang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
KB suntik 1 bulan (suntikan kombinasi) adalah 25 Mg depo
medioksiprogestion asetat, 5 Mg estradiol sipinoot yang diberikan injeksi IM.
Sebulan sekali (cyclofem) dan 50 Mg
noretindron enantat dan 5 Mg valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
Mempunyai efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun pertama penggunaan. Kb suntik ini diberikan secara IM pada muskulus
gluteus. KB suntik ini mempunyai efek samping yaitu penambahan berat badan,
spooting, dan pad penambahan pertama biasanya mual, terjadi perdarahan berupa
bercak diantara masa haid, sakit kepala dan nyeri pada payudara.
B. Saran
1.
Bagi tenaga kesehatan
a.
Diharapkan bagi tenaga kesehatan, sebelum melakukan
tindakan sebaiknya cuci tangan dan memakai sarung tangan.
b.
Diharapkan bagi tenaga kesehatan, bila melakukan
penyuntikan harus menggunakan spuit disposibel.
c.
Diharapkan bagi tenaga kesehatan memberikan suntikan
dengan prosedur yang benar.
2.
Bagi mahasiswa
a.
Diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan
akseptor KB suntik 1 bulan.
b.
Diharapkan mahasiswa mampu memberikan KB suntik sesuai
dengan prosedur yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Bari Abdul, dkk. 2003. Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Tridasa Printer.
Dr. Hartono Hanafi, 2004. Keluarga
Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Komentar
Posting Komentar