TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN
TANDA BAHAYA PADA
KEHAMILAN
1.
Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu
kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari
biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian
sebelum maupun sesudah persalinan
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda
yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah
terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya
2.
Tanda Bahaya Kehamilan meliputi:
a.
Perdarahan pervaginam /
Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan
kurang dari 22 minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup
normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit
(spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi dan normal, Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal)
yang menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi,
kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
b.
Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari.
Gejala gejala ini kurang lebih terjadi
6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih
10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih
berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum
jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
c.
Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi
selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari
pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.
Sakit kepala sering dirasakan pada
awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak
akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa
lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan
lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain
kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
d.
Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu
atau kurang.Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus.
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.
Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi
uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
e.
Anemia
Anemia adalah masalah medis
yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam
keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena
volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel.
Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini
dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah
merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
f.
Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman
dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
g.
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan
Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih
dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan
pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis
pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung
meluas.
h.
Keluar Air Ketuban Sebelum
Waktunya
Keluarnya cairan berupa air
dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
i.
Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak
merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama persalinan.
j.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh
makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual,
nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklamsia
3. Penenganan tanda –
tanda bahaya kehamilan
a) Perdarahan pervaginam
/ Perdarahan dari jalan lahir
- setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 22 minggu yang lebih
banyak dari perdarahan yang biasanya terjadi pda permulaan persalinan biasa
harus di anggap sbagai perdarahan antepartum.
- Penderita harus segera dibawa ke Rumah sakit yang memiliki fasilitas
untuk tranfusi darah dan operasi.
- Jangan sekali-kali melakukan pemeriksaan dalam di rumah atau di
tempat yang tidak memungkinkan tindakan operatif karena akan menambah
perdarahan.
b)
Mual Muntah Berlebihan
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
- Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada
makanan padat.
- Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
- Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
- Istirahat cukup
- Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang
dapat memicu rasa mual
c)
sakit kepala yang hebat
- Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
- Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital
(nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang
dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
d)
Nyeri Perut Yang Hebat
- Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi,
respirasi, suhu)
- Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak
jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
- Jika ada syok segera terapi
dengan baik
e)
Anemia
Anemia
dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup
f)
Demam Tinggi
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring,
minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu.
g)
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
- Istirahat cukup
- Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
- Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
h)
Keluar Air Ketuban Sebelum
Waktunya
- Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
- Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai
cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
- Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu),
jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
- Mengobservasi tidak ada infeksi
- Mengobservasi tanda tanda inpartu
i)
Gerakan Janin Berkurang
- Memberikan dukungan emosional pada ibu
- Menilai denyut jantung janin (DJJ):
•
Bila ibu mendapat sedative,
tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang
•
Bila DJJ tidak terdengar minta
beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.
j)
Kejang
- Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan
sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
- Bebaskan jalan nafas
- Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
- Lakukan pengawasan ketat
Komentar
Posting Komentar